Thursday, June 02, 2005



...Warkah Adam Kepada Hawa...

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh....

Ku teruskan bicara buatmu,

Hawa,
Semoga kehadiran warkah ini tidak akan mengocak kedamaian dan
ketenangan hatimu...

HAWA,
Sekali lagi kesedihan menyelubungi hati ini.

Hawa,
ke mana hilangnya sopan santun dan rasa hormatmu terhadapku?
Kalau dulu,
untuk mengucapkan sebaris kata di hadapan ku sekalipun,
kau hanya menundukkan pandanganmu dan menyusun kata
sebaik-baiknya dan seatur mungkin.

Namun hari ini,

suatu kebiasaan jika ku perhatikan malumu kian lenyap!
Antara kita seolah-olah tiada lagi hijab yg menghalang dan
kau bisa menyapaku tanpa segan-silu...
malu itu selayaknya kau punyai, tapi apa yg terjadi kini???


HAWA,
Apa yg membimbangknku,
kedaan ini biasa menjadikan kita makin hampir mengetepikan tuntutan perintah Allah.
Pergaulan yg ku kira tidak wajar antara muslimin dan muslimat
menenggelamkan ku dalam kekalutan perasaan,
terlalu bimbang kiranya suatu hari nanti menjadi kebiasaan jika dilihat
kaummu dan kaumku bisa seiringan tanpa ada batasnya lagi....


HAWA,
Mengapa tidak kau semaikan rasa malumu dalam hatimu??
Mengapa hawa yg kukenal dulu tidak lagi selembut dulu?
Tidak seperti dulu??
Tutur kata yg petah, alunan suara yg lantang,
mengheret aku ke dalam kesedihan yg berpanjangan..
Kau bisa ku samakan dengan teman-temanku yg lain dan...
jika keadaan ini berterusan, suatu hari nanti,
Hawa akan menguasai dunia dan Adam hanyalah penyeri saja..

Dulu,
ku sanjung tinggi peradabanmu yg kiranya dibandingkan dengan kaumku di luar sana.
Tapi kini,
kepercayaanku kian luntur tatkala kulihat batas-batasmu kian memudar,
dan sedarlah Hawa, dirimu adalah wanita yg menyimpan setinggi-tinggi
maruah...

Lantaran itu,
usah terlalu ghairah denganku,
kaum Adam dan kita mempunyai benteng yg teguh....
janganlah dirobohkan...


HAWA,

Fahamilah...
ku tak ingin kau terlalu menonjol diri,
kerana bagiku hawa adalah sebutir mutiara yg terlalu mahal harganya.
Terus terang ku katakan duhai hawa,
bukan kemarahanmu kupinta,
bukan sapaanmu yg menggembirakan diriku,
tapi mengertilah Hawa,
ku mahu kau pelihara kesopananmu dan maruahmu jangan kau perdagangkan.


HAWA,

Jika bersua muka, tundukkan pandanganmu.
perlahankan suaramu dan usahlah kau terlalu tampilkan dirimu meskipun
naluri kita saling memerlukan.
Ingatlah Hawa, batas-batas pergaulan di antara kita,
itulah yg harus dijaga...


HAWA,
Peliharalah tingkah laku mu tak kira di mana-mana saja.
Walaupun aku tidak mampu untuk terus menerus memimpin dirimu
seandainya kau tersilap langkah,
tapi dengarlah Hawa,
aku mahu kau sedar!! Sedar yg dirimu bisa terhumban di persada kehancuran jikalau dikau membiarkan dirimu hanyut dengan pergaulan bebas di kala ini..
Kaumku, Adam tidak ingin dunia ini dimamah laknat Allah lantaran dosa yg kita titipkan...


HAWA,

Sekian dulu untuk kali ini.Ketahuilah dunia Hawa.....
aku amat merindui dirimu yang dulu....

Wassalam....

*dipetik dari fowarded email

No comments: